RSS

Karakter Keimanan

0 comment
Untuk mengawali Tahun yang baru aku serahkan, aku curahkan rasa ini untuk semua Muslim Negarawan Indonesia dan Dunia. Semoga bermanfaat.
Teras keimanan menentukan arah dari mana manusia harus menerima kepercayaan, nilai-nilai, ukuran-ukuran, pertimbangan-pertimbangan, syari’at-syari’at, undang-undang dan segala hal peraturan yang mengikatnya dengan Allah atau dengan alam atau dengan manusia. Dengan kehidupan manusia terhindar dari perintah hawa nafsu dan kepentingan dan tempat kedua-duanya digantikan dengan syari’at dan keadilan.
Keimanan itu yang menaikan rasa bangga seseorang mu’min terhadap nilai cara hidupnya dan memandang rendah kepada segalabentuk kepercayaan, nilai-nilai, dan pertimbangan-pertimbangan selain Islam. Keimanan menjadikan seorang muslim memandang rendah kepada nilai-nilai keduniaan walaupun dia sebatang kara. karena ia menghadapi kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai Jahiliyah dengan kepercayaan dan nilai-nilai yang diambil secara langsung dari Allah yang pasti lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih utama diikuti dan dihormati.
Hubungan yang jelas antara khaliq dengan makhluk dan perbedaan yang nyata antara taraf uluhiyah dengan taraf ubudiyah dapat menghubungkan manusia yang fana dengan Allah yang kekal itu dengan hubungan yang lurus tanpa kerumitan dan tanpa memerlukan wasilah. Hubungan yang jelas itu juga memberi nur dalam hati, memberi ketentraman kepada roh dan memberi kemesraan dan kepercayaan kepada jiwa, menghapuskan keraguan-keraguan, ketakutan, kecemasan, dan kegelisahan, di samping menghapuskan perasaan takabur dan sombong terhadap sesama makhluk dengan da’waan-da’waan palsu.
Hubungan ini pula yang melahirkan sikap yang jujur mematuhi cara hidup yang dikehendaki Allah. denganNya terjadilah keharmonisan universal yang hakiki, berkekalan dan penuh dengan kebaikan. Karena perbuatan yang baik dari keimanan bukan lahir secara kebetulan. bukan hasil dari keinginan yang tiba-tiba dan bukanlah sesuatu yang dilakukan sekali-sekala saja. Perbuatan baik itu lahir dari motif-motif tertentu danb menuju kepada satu tujuan yang tertentu. Dengan itu terbentuklah kelompok Muslimin yang mempunyai satu tujuan dan satu panji, bekerjasama dan berpadu sebagaimana yang dilakukan oleh generasi-generasi Islam yang silih berganti yang berpegang kukuh dengan agama ini.

© 2009 - Pedoman Kehidupan | Design: Choen | Pagenav: Abu Farhan Top