RSS

Arti Sebuah Kesederhanaan

1 comment
Suatu hari Umar bin Khathab RA berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Kala itu Umar mendapati Nabi sedang berbaring di tikar yang sangat kasar. Saking kasarnya alas tidur Nabi itu, anyaman tikarnya membekas di pipi beliau. Tidak semua tubuh beliau beralas tikar. Sebagian tubuhnya beralas tanah. Bantal yang beliau gunakan pun pelepah kurma yang keras.

Melihat pemandangan itu Umar langsung menangis. ''Mengapa Anda menangis?'' tanya Rasulullah. ''Bagaimana saya tidak menangis? Alas tidur itu telah menorehkan bekas di pipi Anda. Anda ini Nabi sekaligus kekasih Allah. Mengapa kekayaan Anda hanya seperti yang saya lihat sekarang ini? Apa Anda tidak melihat bagaimana Kisra (Raja Persia) dan Kaisar (Raja Romawi) duduk di atas singgasana emas dan berbantalkan sutra terindah?'' jawab Umar yang sekaligus balik bertanya.

Apa jawab Nabi? ''Mereka ingin menghabiskan kenikmatan dan kesenangan sekarang ini. Padahal, kenikmatan dan kesenangan itu cepat berakhir. Berbeda dengan kita. Kita lebih senang mendapat kenikmatan dan kesenangan itu untuk hari nanti.''Nabi telah memberi contoh dan teladan mulia dalam sikap sederhana. Catatan sejarah menunjukkan beliau tidak memiliki perabot rumah tangga biasa, apalagi yang mewah. Makanan favorit beliau hanya roti kering, segelas air putih, dan satu-dua butir kurma. Itu pun sudah beliau anggap sebagai kemewahan.

Menyerukan sikap sederhana tidak akan berhasil bila tidak diiringi keteladanan. Belakangan kita banyak melihat orang yang menggembar- gemborkan hidup hemat, meski sikap hidupnya tidak menunjukkan apa yang diserukannya. Mobilnya lebih dari satu, rumahnya ada di mana-mana, perlengkapan rumahnya serbamewah, watt untuk perabotan elektroniknya luar biasa, dan pakaiannya impor semua.

Menurut seorang tabi'in, seseorang dikategorikan boros jika dalam hal makanan dan berpakaian dia selalu menuruti keinginannya. Rasulullah SAW juga bersabda, ''Dunia itu diperuntukkan bagi pecintanya. Siapa yang mengambil dunia lebih dari batas kecukupannya, maka tanpa terasa dia telah merenggut ajal kematiannya.'' (HR Al-Bazzar). Sekarang kita sedang merasakan 'ajal kematian' akibat sikap konsumtif dan boros pada listrik dan BBM. Sikap seperti itu biasanya dilatari oleh keinginan terlihat mewah yang sering kali membuat seseorang lupa diri. Sebagian kita bahkan tak segan meraih keinginan itu dengan cara yang tidak dibenarkan. Godaan untuk sikap hidup seperti itu tak ada habisnya.

Allah SWT berfirman, ''Bermegah-megahan telah melalaikan kalian sampai kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu! Kelak kalian akan mengetahui akibat perbuatan kalian itu. Janganlah begitu! Kelak kalian akan mengetahuinya.'' (QS 102: 1-4). Kita tidak hanya hidup untuk hari ini. Semua yang kita miliki jangan dihabiskan sesuka hati. Kita masih mempunyai anak-cucu yang juga ingin mewarisi apa yang sudah kita raih. Sederhana itu pilihan untuk menjalani hidup yang terfokus pada hal yang benar-benar berarti dan membebaskan diri dari segala belenggu. Ini yang membedakannya dari miskin.

Indahnya Kekuatan Iman

0 comment
kekuatan dahsyat yang tidak akan terkalahkan itu bukan rudal dan bom nuklir, melainkan iman. Yakni beriman kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya iman.

Rudal dan bom nuklir memang menjadi ukuran kekuatan sebuah negara. Negara yang memiliki persenjataan nuklir disegani negara lain. Kekuatan nuklir menjadi penyeimbang kekuatan negara-negara di dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet terpaksa terlibat perang dingin, bukan perang terbuka, karena sama-sama memiliki nuklir. India dan Pakistan tidak berani perang terbuka karena sama-sama punya senjata nuklir.

Israel memiliki senjata nuklir. Namun negara Yahudi itu tidak mampu menghadapi kekuatan iman para pejuang Palestina dengan aksi-aksi intifadhoh-nya. Israel kesulitan mencari cara menghadapi aksi-aksi bom syahid ('amaliyah istisyhadiah) kaum muda Muslim Palestina. Senjata nuklir menjadi tidak ada artinya dihadapkan dengan kekuatan iman kaum Muslim Palestina.

Di Indonesia. Lantunan takbir, Allahu Akbar, yang digemakan Bung Tomo di Surabaya tahun 1945, mampu menangkis serangan besar-besaran penjajah Belanda. Kekuatan iman memang menghadirkan pertolongan Allah SWT yang tidak mampu dicegah oleh siapa pun dan oleh kekuatan apa pun.

Kekuatan iman mendorong seseorang mampu membaca situasi dan kondisi dengan benar.
Kekuatan iman akan mendorong sesorang menjadi tabah dalam menghadapi musibah.
Kekuatan iman akan mendorong seseorang mampu menghadapi godaan nafsu-setan.

“Dan orang-orang yang bersama dengan dia (Muhammad SAW) adalah keras terhadap orang-orang kafir tetapi berkasih sayang dengan sesama mereka” (Q.S. Al-Fath:29).
Wallahu a'lam.

Pemimpin Dunia

0 comment
Janganlah kamu sekalian sombong dan murka akan jabatan, kepemimpinan, kekuatan, karena di dunia sebelum kita di lahirkan sudah ada seorang manusia, kekasih ALLAH SWT yang lebih besar pengaruhya untuk umat manusia di dunia ini sebagai teladan pemimpin yang baik, memimpin penglihatannya, tutur katanya, nafsunya, keinginannya, dan memimpin keluarganya dengan cara terbaik sehingga Beliau mampu memimpin umat dengan cara dan hasil yang terbaik pula. Yakni Rosulullah SAW.

Rasulullah memimpin dengan suri teladan yang baik karena tidak banyak menyuruh atau melarang tapi dengan menjadi contoh yang baik. Keteladanan sangat penting karena sehebat apa pun yang kita katakan tidak akan berharga kecuali kalau perbuatan kita seimbang dengan kata-kata. Rasulullah tidak menyuruh orang lain sebelum menyuruh dirinya sendiri. Rasulullah tidak melarang sebelum melarang dirinya. Kata dan perbuatannya amat serasi sehingga setiap kata-kata diyakini kebenarannya.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dengan tulus dan menafkahkan jiwa raganya untuk kemaslahatan umat. Ia berkorban dengan mudah dan ringan karena merasa itulah kehormatan menjadi pemimpin, bukan mengorbankan orang lain. Pemimpin budiman tidak berpikir apa yang akan dia dapatkan dari umat, tetapi apa yang bisa dia berikan kepada umat.

Sedikit pelajaran yang bisa aku posting kan, hanya mengingatkan akan kebesaran dan keagungan ALLAH yang telah memberikan pemimpin dunia ini hanya untuk mengharap ridhoMu dan mencapai Syurga MU ya ALLAH....aku hanya bersujud kepadaMu ya ALLAH....
Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan selalu dalam perlindunganNya...

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Al Qur'an dan Fisika

0 comment
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan.

Alhamdulillah Ya ALLAH

0 comment
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah masih bisa sempat posting walaupun agak lama jangka waktunya akhirnya datang juga....he....^o^....

seraya mengucap syukur kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan kita nafas yang seSEGAR ini dan tiada tandingannya dan memberikan kesempatan kepada kita semua sehingga kita masih bisa berjalan dengan normal, melihat dengan baik, bisa tegak sebagaimana manusia yang telah di beri kesempurnaan kepada ALLAH SWT namun hanya manusia yang belum bisa memberikan yang terbaik yang paling baik kepada ALLAH sehingga ada sebagian manusia yang belum sempurna.....itulah dunia, ALLAH memberikan kita begitu banyak sampai tak terhingga nikmat yang begitu besarnya, begitu juga ALLAH memberikan ujian yang sangat berat untuk kita jalani tapi tetap berpegang teguh pada keyakinan kita, kepercayaan kita untuk tetap bersujud hanya kepada ALLAH SWT...

Semoga kita selalu di beri, di tunjukan jalan yang lurus, salah satunya dengan cara mengamalkan Al-Qur'an dan mempelajari hanya untuk mengharap Ridho ALLAH semata....amin ya robbal alamin....

Semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman...
Wassalamu'alaikum......

World Peace

1 comment


Dunia ini akan terus berputar jika kita hidup dengan berpedoman kepada Al-Qur'an seperti halnya berpegang teguh pada kedamaian.

damai, damai, dan damai....
Itulah sekiranya kata yang pantas untuk dunia saat ini....
damai seperti yang di ajarkan Al-Qur'an dan Hadist....
damai untuk masa depan yang lebih cerah...
damai di hati kita untuk selamanya...

subhanallah ALLAH tidak berhenti memberikan kita petunjuk yang mulia melalui Al-Qur'an dan Rosulullah tidak pernah lelah, letih mendo'akan orang yang bersholawat kepadanya....

ya ALLAH ampunilah semua kesalahan kami, dosa yang besar ini ya ALLAH...hanya kepadaMu aku berlindung...amin ya robbal alamin....

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

MEMBUKA PENDAFTARAN SANTRI BARU

1 comment
Sekolah Penghafal Al Qur'an

“Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku akan memberimu ganti.”

(Hr. Bukhari dng lafadz darinya dan Muslim).

“Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya orang fajir (pendosa), zhalim, atau bahkan orang kafir, karena Allah SWT akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantara sedekah tersebut. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi umat manusia, baik yang berpendidikan maupun orang yang masih awam. Seluruh penduduk muka bumi sepakat tentang hal ini karena mereka telah mencobanya.”

(Ibnu Qoyyim Rohimahullah).

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Teriring ucapan puji syukur atas nikmat Allah SWT yang selalu terlimpah kepada kita. Sholawat dan salam atas junjungan kita Rasulullah SAW beserta seluruh keluarga, sahabat dan umat Beliau.

Yayasan Rijalul Qur’an adalah lembaga yang peduli pada anak yatim dan duafa untuk dipersiapkan sebagai generasi penghafal Al-Qur’an. Program perdananya adalah menyelenggarakan Sekolah Penghafal Al-Qur’an Generasi Qur’an. Program ini merekrut santri yatim dan duafa dengan biaya asrama dan sekolah gratis.

Seiring dengan pengembangan sarana sekolah dan pembiayaan santri di Sekolah Penghafal Al-Qur’an Generasi Qur’an, maka kami mengetuk hati Bapak / Ibu untuk menyisihkan rizki dengan menyalurkan wakaf / sedekah guna penyelenggaraan program Sekolah Pengahafal Al-Qur’an.

Semoga Allah SWT mengakselerasi keinginan Bapak / Ibu di dunia sampai di akhirat dan dicatat sebagai amal soleh yang pasti dibalas dengan kebaikan yang lebih besar oleh Allah SWT, Amiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

http://www.sekolahpenghafalquran.org
Email : info@sekolahpenghafalquran.org
Klik aja

Kesaksian Musuh-Musuh Rasulullah SAW

0 comment
Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa Mu’awiyyah r.a. bercerita, “Abu Sufyan keluar menuju tanah lapang miliknya, mengiringi Hindun. Aku ikut keluar berjalan di depan mereka. Saat itu aku masih seorang bocah dan aku menunggang keledaiku.
Tiba-tiba kami mendengar kehadiran Rasulullah saw. Maka Abu Sufyan berkata, Turunlah, hai Mu’awiyah supaya Muhammad menaiki kendaraanmu!’ Aku langsung turun dari keledaiku dan Rasulullah saw. menaikinya, beliau berjalan di depan kami sebentar menoleh kepada kami dan bersabda, Wahai Abu Sufyan bin Harb dan Hindun binti Utbah! Demi Allah, sungguh kalian pasti mati, kemudian pasti dibangkitkan, lalu yang berbuat kebajikan pasti masuk surga dan yang berbuat keburukan pasti masuk neraka. Aku berkata pada kalian dengan benar, dan kalian sungguh orang yang pertama aku beri peringatan.’ Kemudian Rasulullah saw membaca,
‘Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan yang Maka Pemurah lagi Maka Penyayang...’ hingga ‘... keduanya menjawab, ‘Kami datang dengan suka hati.’
(Fushshilat: 1-11)

Imam Bukhari dan Muslim juga menceritakan kisah Abu Sufyan di hadapan Heraklius-sebagaimana diceritakan Abu Sufyan sendiri pada Ibnu Abbas. Di antaranya adalah pertanyaan Heraklius pada Abu Sufyan, “Heraklius bertanya,‘Apakah kalian menuduhnya berbuat dusta sebelum ia mendakwahkan ajarannya?’ Aku jawab, Tidak.’” Di akhir kisah itu, Heraklius berkata pada Abu Sufyan, “Aku tanyakan pada kalian apakah kalian menuduhnya berdusta sebelum ia mendakwahkan ajarannya, kalian jawab tidak. Maka aku segera tahu bahwa ia tidak mungkin meninggalkan dusta pada manusia untuk kemudian berdusta pada Allah swt.” Imam Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., ia mengatakan, “Ketika turun firman:
‘Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.'
(asy-Syu’araa : 214)


Rasulullah saw. langsung naik ke bukit Shafa dan memanggil-manggil, Wahai bani Fahr, wahai bani Adi,’ kepada pemuka-pemuka Quraisy hingga mereka berkumpul dan beliau bersabda, ‘Jawablah, seandainya aku beri kabar bahwa ada pasukan kuda di balik lembah itu ingin menyerang kalian, apakah kalian percaya pada ucapanku?’ Mereka menjawab, Ya, kami tidak pernah menjumpaimu berdusta. Hanya kejujuran dan kebenaran perkataanmu yang selama ini kami tahu.’ Beliau melanjutkan, ‘Sesungguhnya aku pemberi peringatan pada kalian, di antara kedua tanganku terdapat siksa yang pedih.’ Abu Lahab langsung menimpali, ‘Celaka kau, hai Muhammad! Apakah untuk ini kau kumpulkan kami.’ Maka turunlah ayat:
‘Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa.’
(al-Lahab 1)

AYAH 2

0 comment
Ada cinta yang kadang terabaikan, bukan karena tak berarti besar tapi karena cara pengungkapan yang berbeda..

Kita semua tahu, cinta Ibu tak akan pernah terbayar dengan apapun dimuka bumi ini, tapi bukankah cinta Ayah pun juga tak akan pernah terbayar dengan apapun dimuka bumi ini..

Ingat, ketika Ibu sedang mengandung, Ayah yang paling khawatir akan kesehatan Ibu dan anaknya, Ayah yang setianya menunggu Ibu, meringankan tugas Ibu, memijit pinggang dan kaki Ibu, mengelus perut Ibu, menenangkan hati Ibu, dan menemani Ibu, itu semua dilakukannya ditengah kesibukan-kesibukannya, ditengah kantuk dan lelahnya, dan ditengah
giat-giatnya mencari nafkah untuk buah hati yang akan segera lahir..

Ingat, ketika kita lahir dan mulai tumbuh berkembang, Ayah yang paling protektif menjaga kita, Ayah yang membantu Ibu mengganti popok kita di tengah malam meski baru pulang malam dan esoknya harus kembali mencari nafkah, memijit punggung Ibu yang menurut dokter itu dapat meningkatkan ASI, menemani Ibu dalam setiap kerepotannya, setidaknya baginya itu dapat menyenangkan dan membahagiakan istrinya kalau ia tidak sendiri..

Ingat, seorang Ayah, dengan cintanya, pergi pagi pulang malam hanya untuk keluarganya, tak ada yang lain karena cintanya pada istri dan anak-anaknya..setiap tetes peluh yang membasahi tubuhnya tak akan dihelanya..keluh kesah jauh darinya hanya ingin melihat istri dan anak-anaknya tersenyum..

Ingat, seorang Ayah, dengan lelahnya, ia sempatkan bermain dengan anak-anaknya, menjadi kambing jalan merangkak pun ia lakukan hingga anak-anaknya pun tertawa bahagia, tak ada lelah yang ia tampakkan..

Ingat, seorang Ayah, dengan kesabarannya, ia turutkan semua permintaan istri dan anak-anaknya, meski ada kecewa hampiri diri mereka, dengan kesabarannya ia hadapi dengan senyuman, hingga syukur itu selalu ada..

Ingat, seorang Ayah, dengan harapnya, hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya, berharap rejeki yang halal untuk keluarganya, rejeki yang berlimpah untuk keluarganya, yang tentu saja datangnya dari ALLAH Yang Maha SegalaNya..

Cinta Ayah begitu berarti besar, ia yang mencari nafkah, menghidupi keluarga, ia lakukan dengan ikhlas dan lapang..dengan penuh kesadaran akan tanggungjawabnya..
© 2009 - Pedoman Kehidupan | Design: Choen | Pagenav: Abu Farhan Top